|
|
Jakarta-
Kain Kafan dari Turin, dihormati sebagai kain yang menutupi Yesus
adalah relik buatan manusia, menurut ilmuwan yang mereproduksi salinan
kain tersebut.
Kain kafan
itu tersamar wajah laki-laki berjanggut seperti gambar dalam negatif
film layaknya orang disalib yang dipercaya adalah Kristus. Percobaan
sebelumnya lewat pengukuran karbon menunjukkan kain kafan itu berasal
dari abad ke-14.
Ahli kimia
Italia, Luigi Garlaschelli menggunakan bahan dan teknik yang digunakan
pada abad pertengahan untuk menjelaskan bagaimana sebuah cetak manusia
yang disalib bisa muncul sebelum penemuan fotografi.
Profesor Garlaschelli bersama timnya menggunakan jenis kain tenunan linen yang sama.
Mereka kemudian membuatnya seperti sudah usang lewat pemanasan dalam oven dan pencucian dengan air.
Kain
itu kemudian dipakaikan pada mahasiswa yang mengenakan masker untuk
mereproduksi wajah, kemudian digosok dengan semacam tinta merah sebuah
pigmen yang terkenal pada saat.
Keseluruhan proses membutuhkan waktu seminggu, kata Profesor Garlaschelli dari University of Pavia.
Replikanya bahkan meliputi tempat-tempat yang dikatakan menunjukkan rembesan darah Kristus yang keluar akibat pemakuan tangan dan kaki.
Replikanya bahkan meliputi tempat-tempat yang dikatakan menunjukkan rembesan darah Kristus yang keluar akibat pemakuan tangan dan kaki.
Lalu
apakah kafan itu asli atau palsu? Profesor Garlaschelli
menyatakan,”Banyak yang masih percaya bahwa kain kafan asli memiliki
karakteristik yang tidak dapat dijelaskan. Tapi hasil yang diperoleh
jelas menunjukkan bahwa hal itu dapat dilakukan dengan penggunaan bahan
murah dan dengan prosedur yang cukup sederhana,” katanya.
Namun,
Profesor Garlaschelli mengatakan dia masih mengharapkan orang untuk
menantang penelitian ini dan yang bersikeras bahwa kain kafan yang
disimpan di Gereja Katedral Turin adalah asli. “Kalau mereka tidak mau
percaya penghitunga usia berdasarkan karbon yang dilakukan oleh beberapa
laboratorium terbaik di dunia. pasti mereka tidak akan percaya padaku,”
katanya.
Kain kafan asli
yang tercatat dalam sejarah berasal dari tangan seorang ksatria Prancis
di tahun 1360. Penemuannya yang terlambat menjadi salah satu alasan
mengapa beberapa ilmuwan skeptis terhadap keasliannya.
Dengan
panjang 13 kaki dan lebar 3 kaki, kain kafan itu mengalami kerusakan
parah karena umurnya yang sudah berabad-abad, termasuk dari kebakaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar